Video instream dan outstream adalah dua bentuk iklan video digital yang berbeda berdasarkan lokasi penayangan dan cara user berinteraksi dengan kontennya. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

  1. Lokasi Penayangan:
    • Video Instream: Iklan video instream ditayangkan dalam konten video utama dan muncul sebelum (pre-roll), selama (mid-roll), atau setelah (post-roll) video utama yang ditonton oleh pengguna.
    • Video Outstream: Iklan video outstream ditayangkan di luar konten video utama. Ini dapat muncul di halaman web atau aplikasi, terpisah dari video konten utama. Misalnya, iklan outstream dapat muncul di antara artikel atau dalam feed berita.
  2. Keterlibatan Pengguna:
    • Video Instream: Pengguna biasanya harus menonton iklan instream sebelum dapat mengakses konten video yang diinginkan. Ini dapat meningkatkan tingkat keterlibatan karena pengguna akan melihat terlebih dahulu iklan sebelum melanjutkan ke konten utama.
    • Video Outstream: Pengguna dapat berinteraksi dengan iklan outstream tanpa harus terhubung dengan video utama. Mereka dapat memutuskan untuk menghentikan atau memulai iklan, yang memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna.
  3. Lingkungan Penayangan:
    • Video Instream: Umumnya, iklan instream muncul di dalam platform video yang berisi konten video utama, seperti situs web streaming atau media sosial.
    • Video Outstream: Iklan outstream dapat muncul di berbagai situs web atau aplikasi, bahkan jika situs tersebut tidak memiliki konten video utama. Ini membuatnya lebih fleksibel dalam penempatannya.
  4. Kebutuhan Konten Video Utama:
    • Video Instream: Bergantung pada konten video utama yang diberikan oleh platform. Iklan instream ditempatkan sehubungan dengan video utama yang ditonton pengguna.
    • Video Outstream: Tidak memerlukan konten video utama dan dapat muncul secara mandiri di berbagai lingkungan digital.

Efektivitas antara video instream dan video outstream dapat bervariasi tergantung pada tujuan campaing iklan, audiens target, dan konteks user. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan keefektifan keduanya melibatkan keterlibatan user, kontrol pengguna, dan platform iklan. Berikut adalah beberapa pertimbangan umum:

  1. Keterlibatan User:
    • Video Instream: Keterlibatan user dapat tinggi karena user harus menonton iklan sebelum mengakses konten video utama. Namun, ada risiko bahwa user mungkin menganggap iklan sebagai gangguan dan tidak mau menontonnya.
    • Video Outstream: User memiliki lebih banyak kontrol dalam video outstream dan dapat memilih untuk memulai, menghentikan, atau mengabaikan iklan. Hal ini dapat meningkatkan pengalaman user, tetapi juga membuatnya lebih mungkin bagi user untuk melewatkan iklan.
  2. Kontrol Pemasang Iklan:
    • Video Instream: Pemasang iklan memiliki lebih sedikit kendali atas tempat penayangan iklan karena tergantung pada konten video utama. Namun, iklan instream biasanya mencapai audiens yang lebih besar pada platform video populer.
    • Video Outstream: Pemasang iklan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menempatkan iklan outstream di berbagai situs dan konteks, bahkan jika situs tersebut tidak menawarkan konten video utama.
  3. Platform Iklan:
    • Video Instream: Iklan instream muncul di dalam konten video utama dan terintegrasi dengan pengalaman menonton video. Ini dapat memberikan kesan yang lebih alami tetapi juga dapat dianggap sebagai gangguan oleh sebagian user.
    • Video Outstream: Iklan outstream dapat muncul di berbagai platform, termasuk situs web yang tidak memiliki konten video utama. Ini memberikan pemasang iklan lebih banyak opsi dalam menargetkan audiens mereka.

Pemilihan antara video instream dan outstream tergantung pada tujuan campaign iklan, target audiens, dan preferensi pemasang iklan. Beberapa campaign mungkin memilih kombinasi dari kedua jenis iklan untuk mencapai hasil yang optimal.


Leave a comment