
Video instream mengacu pada jenis iklan video digital yang ditampilkan sebelum, selama, atau setelah video konten utama yang ditonton oleh pengguna di platform online. Jenis iklan ini umumnya muncul dalam pemutaran video online, seperti di situs web, platform media sosial, atau layanan streaming. Berikut adalah beberapa bentuk video instream yang umum:
- Pre-roll Ads: Iklan ini ditampilkan sebelum video konten utama dimulai. Pengguna harus menonton iklan ini sebelum mereka dapat melihat video yang diinginkan.
- Mid-roll Ads: Iklan ini muncul selama pemutaran video konten utama, biasanya di antara segmen-segmen tertentu. Pengguna akan melihat iklan ini saat sedang menonton video.
- Post-roll Ads: Iklan ini muncul setelah video konten utama selesai diputar. Pengguna akan melihat iklan ini setelah menyelesaikan video yang diinginkan.
Berapa durasi iklan video instream yang ideal?
Durasi iklan video instream dapat bervariasi tergantung pada platform, jenis iklan, dan kebijakan pemasang iklan. Berikut adalah beberapa panduan umum terkait durasi iklan video instream:
- Pre-roll Ads: Pre-roll ads biasanya memiliki durasi yang relatif singkat, seringkali antara 5 hingga 15 detik. Beberapa platform memperbolehkan iklan yang lebih panjang, tetapi pemasang iklan harus berhati-hati agar iklan tidak dianggap terlalu mengganggu oleh pengguna.
- Mid-roll Ads: Durasi mid-roll ads dapat bervariasi tergantung pada panjang total video konten utama. Biasanya, mid-roll ads ditempatkan di antara segmen-segmen video yang alami, dan durasinya bisa antara 15 hingga 60 detik.
- Post-roll Ads: Seperti pre-roll ads, post-roll ads juga cenderung memiliki durasi yang lebih singkat, seringkali antara 5 hingga 15 detik.
Penting untuk diingat bahwa pengguna cenderung lebih suka iklan yang singkat dan menarik. Oleh karena itu, pemasang iklan harus mempertimbangkan keefektifan pesan mereka dalam waktu yang terbatas. Selain itu, beberapa platform dan penyedia layanan mungkin memiliki kebijakan yang lebih spesifik terkait durasi iklan, jadi disarankan untuk memeriksa pedoman dan kebijakan setiap platform sebelum membuat iklan.
Kapan video instream disebut berhasil campaign nya?
Kesuksesan suatu campaign video instream dapat diukur berdasarkan berbagai metrik dan tujuan yang ditetapkan oleh pemasang iklan. Berikut adalah beberapa indikator umum kesuksesan campaign video instream:
- Viewability: Viewability mengacu pada seberapa banyak iklan yang benar-benar terlihat oleh pemirsa. Jika iklan tidak terlihat, maka pesan yang ingin disampaikan tidak akan mencapai audiens. Sebuah campaign dianggap berhasil jika tingkat viewability tinggi.
- Completion Rate: Completion rate mengukur seberapa banyak pemirsa menyelesaikan menonton iklan hingga akhir. Tingkat penyelesaian yang tinggi menunjukkan bahwa iklan berhasil menarik perhatian dan mempertahankan minat pemirsa.
- Click-Through Rate (CTR): Jika campaign memiliki tautan atau panggilan aksi, CTR dapat menjadi metrik penting. CTR mengukur seberapa sering pemirsa mengklik iklan dibandingkan dengan jumlah tayangan iklan.
- Engagement Metrics: Metrik lainnya termasuk interaksi pemirsa dengan iklan, seperti membagikan iklan, memberikan suka, atau memberikan komentar. Tingkat interaksi yang tinggi menunjukkan keterlibatan yang baik dari pemirsa.
- Brand Lift: Brand lift mengukur seberapa banyak peningkatan kesadaran atau preferensi merek setelah campaign berjalan. Ini dapat diukur melalui survei dan pemantauan perilaku konsumen.
- Return on Investment (ROI): Akhirnya, kesuksesan campaign juga dapat diukur berdasarkan ROI. Ini melibatkan perbandingan antara biaya campaign dan manfaat yang dihasilkan, seperti penjualan tambahan atau konversi online.
Pemasang iklan harus menentukan metrik dan tujuan khusus mereka sebelum meluncurkan campaign dan terus memantau performa untuk mengukur kesuksesan campaign video instream mereka. Faktor lain, seperti segmentasi target yang baik dan pesan yang relevan, juga dapat berkontribusi pada kesuksesan keseluruhan campaign.